Apalagi mencoba melepaskan seseorang yang tidak pernah tergenggam.
Inikah yang dinamakan "love at the first sight"?
Atau sekedar kekagumanku terhadapmu?
Jika sudah muncul kata "cinta", sulit untuk aku mendefinisikannya.
Aku terlalu dini untuk membicarakannya.
Yang aku hanya tahu sekarang, aku ingin bertemu denganmu lagi dan berharap waktu bisa berhenti sekejap ketika aku masih memandangmu.
Aku merindukanmu.
Aku rindu suaramu.
Aku rindu gerak bibirmu saat kamu berbicara padaku.
Aku rindu tatapan matamu.
Aku rindu senyumanmu.
Dan aku sangat merindukan dirimu.
Hanya satu yang ingin aku tanyakan padamu ketika kita bertemu.
"Apakah kamu memiliki rasa untukku?"
Entah angin apa yang membawaku sampai pada titik itu.
Titik dimana rasa suka muncul untuk dirimu.
Tapi aku terlalu takut.
Ya, benar saja.
Belum sempat aku ucapkan, ketakutan itu sudah mendera.
Ku coba jauhi dirimu, tapi pikiran ini masih saja berpihak padamu.
Mulutku berkata "sudahlah", tapi hatiku berkata "tetaplah disini".
Bibirku berkata "jangan hubungi aku lagi", tapi hatiku menyuarakan "kasih tahu kabarmu selalu padaku".
Mungkin aku munafik, tapi tidak ada pilihan lain.
Karena kamu, sudah tidak bisa termiliki.
Lebih baik luka itu tiba lebih awal daripada tiba ketika aku sudah memiliki rasa lebih terhadapmu.
Aku menyukaimu.Inikah yang dinamakan "love at the first sight"?
Atau sekedar kekagumanku terhadapmu?
Jika sudah muncul kata "cinta", sulit untuk aku mendefinisikannya.
Aku terlalu dini untuk membicarakannya.
Yang aku hanya tahu sekarang, aku ingin bertemu denganmu lagi dan berharap waktu bisa berhenti sekejap ketika aku masih memandangmu.
Aku merindukanmu.
Aku rindu suaramu.
Aku rindu gerak bibirmu saat kamu berbicara padaku.
Aku rindu tatapan matamu.
Aku rindu senyumanmu.
Dan aku sangat merindukan dirimu.
Hanya satu yang ingin aku tanyakan padamu ketika kita bertemu.
"Apakah kamu memiliki rasa untukku?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar