Mencintai itu tidak perlu mengetahui siapa dia sebenarnya, bagaimana kehidupan aslinya, dan dengan siapa dia hidup. Cinta yang tulus tidak akan mempermasalahkan itu semua. Cinta yang tulus akan senantiasa mengerti dan memahami. Terkadang, kita yang benar mencintai akan selalu mengalah, mencoba tutup mata dan telinga.
Mungkin cinta itu egois. Menginginkan dirinya bahagia, tanpa memikirkan yang lain. Tapi itulah cara cinta agar kita tetap dekat dengan orang yang kita cintai. Cinta yang tulus itu tidak akan dengan cepat pergi meninggalkan kita. Meskipun kita tidak pernah tahu bagaimana perasaan orang yang kita cintai terhadap kita. Tetapi, kita tetap akan mencintainya sampai rasa cinta itu menghilang dengan sendirinya. Kita yang dengan tulus mencintai seseorang, tidak akan pernah terlintas sedikitpun perasaan bagaimana jika orang yang kita cintai pergi dari kita. Seseorang yang benar memiliki cinta yang tulus, akan dengan senang hati menjalaninya seiring berjalannya waktu. Membiarkan waktu mengantarkan rasa cinta itu entah sampai kemana. Cinta yang tulus itu murni dari hati, tumbuh dengan sendirinya, dan berkembang bahkan bertahan sampai kapanpun yang ia mau. Cinta yang tulus itu bukanlah cinta yang mengharapkan belas kasihan. Bukan juga cinta yang mengharapkan kita dicintai. Cinta yang tulus tidak memaksakan perasaan orang yang ia cintai. Ia menerima apapun yang ingin diberikan padanya. Cinta yang tulus tidak akan mati meskipun orang yang ia cintai tidak juga mencintainya. Perasaan cinta yang tulus, membuat seorang pencinta bahagia dan mudah menjalani hidup. Dan cinta yang tulus itu tanpa lelah mencintai dia yang ia cintai meskipun dia telah mencintai dan dicintai yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar