Membuka
luka lama memang menyakitkan. Luka itu mengingatkan pada kejadian masa lalu
yang harusnya tidak untuk diungkit-ungkit lagi. Namun, terkadang hati ini
bertanya-tanya, “Mengapa kamu (dulu) meninggalkan aku? Mengapa kamu (dulu)
menginginkan kita berpisah? Mengharapkan hubungan ini berakhir?”. Banyak sekali
pertanyaan yang sebenarnya ingin dilontarkan. Namun urung untuk dilakukan. Hati
ini selalu bertanya, “Mengapa kamu baru kembali? Apa alasanmu kembali? Mengapa
kamu tidak menggenggamku erat dari dulu? Apa sekarang kamu hanya menggenggamku
untuk sementara yang kemudian akan kamu lepaskan lagi? Akankah hubungan kita
sekarang ini, menjadi hubungan singkat seperti dulu?”.
Memang, itu semua cuma
pertanyaan-pertanyaan yang tidak pernah menemukan jawaban. Entah sampai kapan
pertanyaan-pertanyaan itu bersarang dipikiranku tanpa berani aku keluarkan.
Layaknya benda yang tak pernah tersentuh, mereka akan mudah berdebu. Tetapi,
demi mempertahankan hubungan ini, aku rela mengesampingkan
pertanyaan-pertanyaan bodoh itu, walaupun aku sangat menginginkan jawabannya.
Aku tidak peduli. Yang aku tahu, sekarang aku bersyukur, walaupun hubungan kita
yang dulu singkat, dan kamu pergi, akhirnya sekarang aku bisa menemukanmu lagi.
Banyak diluar sana yang baru kenal, kemudian bertemu untuk pertama kali, dan
tiba pada titik yang menyatakan bahwa si laki-laki mengungkapkan perasaan pada
perempuannya, dan hubungan itu hanya berlangsung beberapa hari, bahkan beberapa
jam. Sungguh kisah yang memilukan bukan? Yaa, mereka terlalu cepat menyimpulkan
bahwa semua itu cinta, semua itu rasa yang tulus, tidak jauh beda dengan yang
kita alami dulu. Aku bersyukur walaupun (mungkin) dulu kita terlalu cepat
mengambil keputusan, tapi sekarang, aku harap, ini semua nyata, ini semua benar
adanya, dan tidak berlangsung sesingkat dulu. Kita sama-sama sudah beranjak
dewasa, aku dan kamu harus bisa berpikir maju, bukan saatnya untuk
bersenang-senang, kita sudah harus memikirkan dan menata masa depan. Aku harap,
kamu yang sekarang bukan kamu yang dulu lagi. Aku harap, kamu yang sekarang,
benar tulus menyayangi aku, seperti aku yang menyembunyikan rasa sayangku
sendirian selama hampir tiga tahun. Dan aku mohon, jangan ulangi kesalahan yang
sama! Aku masih tidak mengerti, mengapa dulu kita mengakhiri semuanya saat kita
masih dalam keadaan yang baik-baik saja tanpa ada pertengkaran yang menjadi
motifnya? Memikirkan semua itu hanya membuat kepalaku pening. Aku akan berusaha
untuk tidak membuka dan mengingat masa-masa itu. Masa lalu itu hanya perlu
disimpan dan tidak usah dibuka lagi. Karena, ada masa depan yang menanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar