Rabu, 11 Maret 2015

Luka Lama

Membuka luka lama memang menyakitkan. Luka itu mengingatkan pada kejadian masa lalu yang harusnya tidak untuk diungkit-ungkit lagi. Namun, terkadang hati ini bertanya-tanya, “Mengapa kamu (dulu) meninggalkan aku? Mengapa kamu (dulu) menginginkan kita berpisah? Mengharapkan hubungan ini berakhir?”. Banyak sekali pertanyaan yang sebenarnya ingin dilontarkan. Namun urung untuk dilakukan. Hati ini selalu bertanya, “Mengapa kamu baru kembali? Apa alasanmu kembali? Mengapa kamu tidak menggenggamku erat dari dulu? Apa sekarang kamu hanya menggenggamku untuk sementara yang kemudian akan kamu lepaskan lagi? Akankah hubungan kita sekarang ini, menjadi hubungan singkat seperti dulu?”.
Memang, itu semua cuma pertanyaan-pertanyaan yang tidak pernah menemukan jawaban. Entah sampai kapan pertanyaan-pertanyaan itu bersarang dipikiranku tanpa berani aku keluarkan. Layaknya benda yang tak pernah tersentuh, mereka akan mudah berdebu. Tetapi, demi mempertahankan hubungan ini, aku rela mengesampingkan pertanyaan-pertanyaan bodoh itu, walaupun aku sangat menginginkan jawabannya. Aku tidak peduli. Yang aku tahu, sekarang aku bersyukur, walaupun hubungan kita yang dulu singkat, dan kamu pergi, akhirnya sekarang aku bisa menemukanmu lagi. Banyak diluar sana yang baru kenal, kemudian bertemu untuk pertama kali, dan tiba pada titik yang menyatakan bahwa si laki-laki mengungkapkan perasaan pada perempuannya, dan hubungan itu hanya berlangsung beberapa hari, bahkan beberapa jam. Sungguh kisah yang memilukan bukan? Yaa, mereka terlalu cepat menyimpulkan bahwa semua itu cinta, semua itu rasa yang tulus, tidak jauh beda dengan yang kita alami dulu. Aku bersyukur walaupun (mungkin) dulu kita terlalu cepat mengambil keputusan, tapi sekarang, aku harap, ini semua nyata, ini semua benar adanya, dan tidak berlangsung sesingkat dulu. Kita sama-sama sudah beranjak dewasa, aku dan kamu harus bisa berpikir maju, bukan saatnya untuk bersenang-senang, kita sudah harus memikirkan dan menata masa depan. Aku harap, kamu yang sekarang bukan kamu yang dulu lagi. Aku harap, kamu yang sekarang, benar tulus menyayangi aku, seperti aku yang menyembunyikan rasa sayangku sendirian selama hampir tiga tahun. Dan aku mohon, jangan ulangi kesalahan yang sama! Aku masih tidak mengerti, mengapa dulu kita mengakhiri semuanya saat kita masih dalam keadaan yang baik-baik saja tanpa ada pertengkaran yang menjadi motifnya? Memikirkan semua itu hanya membuat kepalaku pening. Aku akan berusaha untuk tidak membuka dan mengingat masa-masa itu. Masa lalu itu hanya perlu disimpan dan tidak usah dibuka lagi. Karena, ada masa depan yang menanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar