Kamis, 05 November 2015

Makalah IAD - Teori Asal Mula Makhluk Hidup di Bumi

Makalah Ilmu Alamiah Dasar
Teori-Teori Asal Mula Makhluk Hidup di Bumi
Description: E:\My Documents\Work\STIE BPD 2014\Logo STIE BPD.jpg

Disusun oleh :
1.      Lailasari Merdekawati (11140305)
2.      Lidya Narulita Sari (11140306)
3.      Linda Noviana (11140307)
4.      Pradipta Ikhsan Mukhtiar (11140340)
5.      Putri Ningtyas Raharja (11140344)
6.      Umi Hartini (11140381)

STIE BANK BPD JATENG
Semarang

2015/2016


Kata Pengantar

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Alamiah Dasar yang berjudul “Teori-Teori Asal Mula Makhluk Hidup di Bumi” ini dengan tepat waktu.
            Tak lupa kami haturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini, baik itu berupa bantuan moril atau materiil, terutama kepada Bapak Ir. Sutrisno, Msi. selaku dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar kami.
            Makalah ini kami buat untuk memenuhi nilai tugas kelompok mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang diberikan oleh Bapak Ir. Sutrisno, Msi.
            Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, seperti kata pepatah “Tak Ada Gading yang Tak Retak”. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu kami nantikan agar kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan lebih baik lagi di kemudian hari.
            Demikian makalah ini kami susun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.


Penyusun






Daftar Isi

1.      Kata Pengantar                                                                                      ....... 1
2.      Daftar Isi                                                                                               ....... 2
3.      Bab I : Pendahuluan
A.    Latar Belakang                                                                                .........             3
B.     Tujuan  ................................................................................................... 4
C.     Manfaat                                                                                           ....... 4
D.    Rumusan Masalah                                                                            ....... 4
4.      Bab II : Pembahasan
A.    Asal Mula Kehidupan di Bumi                                                        ....... 5
B.     Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup  ............................................... 7
C.     Perbedaan Makhluk Hidup dengan Benda Mati ................................... 9
D.    Perkembangan dan Variabilitas Makhluk Hidup                             ..... 11
5.      Bab III : Penutup
A.    Kesimpulan                                                                                      ..... 15
6.      Daftar Pustaka                                                                                       ..... 16













Bab I
Pendahuluan

A.   Latar Belakang
Manusia gemar mencari asal mula atau permulaan sesuatu. Bagimana makhluk hidup pertama lahir masih merupakan misteri yang belum bisa diungkap para ilmuwan. Bagi para ahli biologi, asal mula kehidupanlah yang menjadi objeknya, sehingga pernyataan “apakah hidup” dan “darimanakah asalnya kehidupan” merupakan pertanyaan yang selalu ada dari abad ke abad. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut muncullah teori-teori mengenai asal mula kehidupan.
Menurut suatu teori, organisme sekarang yang beraneka ragam macamnya adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Evolusi kehidupan yaitu suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan mungkin memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun. Teori-teori evolusi yang dikemukakan para ahli jugadijadikan acuan dalam penentuan asal mula kehidupan.
Di bumi ini terdapat makhluk hidup dan juga benda mati dimana keduanya mempunyai ciri-ciri yang dapat dijadikan pembeda antara keduanya. Terdapat tujuh hal yang secara umum dijadikan sebagai pembeda antara makhluk hidup dan benda mati. Selain itu juga akan diuraikan mengenai perkembangan dan variabilitas makhluk hidup untuk mengatahui bagaimana pembelahan sel itu terjadi.
Oleh karena itu, melalui makalah ini akan disampaikan beberapa teori asal usul kehidupan di bumi sebagai bahan kajian untuk mengenal lebih jauh sejarah awal mula kehidupan di dunia, dengan harapan kita akan lebih memahami tentang asal usul kehidupan di bumi.


B.   Tujuan
1.      Memberikan pengetahuan tentang asal mula kehidupan di bumi.
2.      Menjelaskan bagaimana sejarah perkembangan makhluk hidup.
3.      Menerangkan apa saja perbedaan antara makhluk hidup dengan benda mati.
4.      Menjelaskan perkembangan dan variabilitas makhluk hidup.

C.   Manfaat
1.      Dapat mengetahui asal mula kehidupan di bumi.
2.      Dapat mengetahui sejarah perkembangan makhluk hidup.
3.      Dapat mengetahui perbedaan antara makhluk hidup dengan benda mati.
4.      Dapat mengetahui perkembangan dan variabilitas makhluk hidup.

D.   Rumusan Masalah
1.      Bagaimana asal mula kehidupan di bumi?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan makhluk hidup?
3.      Apa saja perbedaan makhluk hidup dengan benda mati?
4.      Bagaimana perkembangan dan variabilitas makhluk hidup?











Bab II
Pembahasan

A.   Asal Mula Kehidupan di Bumi
Manusia gemar mencari asal mula atau permulaan sesuatu. Bagi para ahli biologi, asal mula kehidupanlah yang menjadi objeknya, sehingga pernyataan “apakah hidup” dan “darimanakah asalnya kehidupan” merupakan pertanyaan yang selalu ada dari abad ke abad.
Penemuan dan catatan tentang fosil tidak dapat memberi petunjuk tentang asal mula kehidupan, karena fosil-fosil tertua yang pernah ditemukan adalah organisme-organisme yang rumit. Jadi para ahli biologi terpaksa memilih lagi bermacam-macam petunjuk yang tidak langsung. Kemudian berdasarkan anggapan-anggapan, disusun pemikiran mengenai asal mula kehidupan.
Anggapan-anggapan tersebut diantaranya :
1.    Angapan yang kuno di dalam biologi dikemukakan oleh Aristoteles dengan teorinya Abiogenesis atau Generatio Spontanea yang menerangkan bahwa makhluk hidup dapat muncul atau terjadi begitu saja dari benda mati atau secara spontan. Pada pertengahan abad XVII, Leeuwenhoek berhasil mengamati dengan mikroskop buatannya, benda-benda kecil yang aneh dalam setitik air yang diambil dari tempat merendam jerami. Hal ini dapat menimbulkan anggapan bahwa makhluk hidup dapat muncul begitu saja dari benda-benda mati. Teori Abiogenesis tentang asal mula kehidupan ternyata tidak mendapat dukungan, karena adanya berbagai pembuktian yang dilakukan oleh para ahli, seperti : Lazzaro Spallanzani dan Francesco Redi yang berkebangsaan Italia dan Louis Pasteur yang berkebangsaan Perancis yang mengemukakan paham Biogenesis.
2.    Louis Pasteur melakukan percobaan yang menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani, dan memunculkan teori baru yaitu Omnevivum ex ovo dan Omne ovum ex vivo, yang artinya makhuk hidup itu berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup. Kesimpulannya, “kehidupan dapat terjadi hanya karena telah ada kehidupan sebelumnya”. Akan tetapi, teori ini belum dapat menerangkan asal mula kehidupan di bumi, hanya dapat menjelaskan bagaimana perkembangan makhluk hidup selanjutnya.
3.    Pada tahun 1893, Harold Urey, seorang ahli kimia dari University of Chicago mengemukakan teori Urey. Ia berpendapat bahwa suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul-molekul CH4 (metana), NH3 (amoniak), H2 dalam bentuk gas karena pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi-radiasi sinar kosmos. Unsur-unsur itu mengadakan reaksi kimia membentuk suatu asam amino yang merupakan komponen penting dari protoplasma, sedang protoplasma merupakan substansi dasar sel makhluk hidup. Teori Urey dipandang sebagai dasar dari konsep tentang terjadinya makhluk hidup menurut biologi modern. Harold Urey merupakan salah satu ilmuwan yang membuktikan teori evolusi kimia.
4.    Para ahli juga banyak mempelajari tentang lapisan bumi serta batu-batunya untuk mengetahui bagaimana dan kapan timbulnya makhluk hidup yang pertama di bumi. Kira-kira 500 juta tahun yang lalu (periode Kambium) fosil banyak didapatkan dalam batu endapan, tetapi endapan yang lebih tua dari periode kambium mengandung sedikit sekali tanda-tanda kehidupan. Pada tahun 2965 suatu laporan telah diterbitkan mengenai penemuan fosil pada batuan di Omtario Selatan yang telah berumur 1,9 miliar tahun. Fosil mikroskopik ini yang berbentuk tongkat dan bulat, jelas tampak seperti bentuk bakteri yang kita kenal sekarang.
Demikian pula ditemukan lagi suatu organisme seperti bakteri dari endapan di Afrika Selatan yang telah berumur 3,1 miliar tahun dan organisme ini diberi nama Eobacterion isolatum, dan ini merupakan kenyataan organisasi biologi yang tertua dalam ciptaan geologi.
Rupanya fosil tertua yang tgelah ditemukan berasal dari bakteri, tetapi bermacam-macam organisme hidup lainnya terdapat juga catatan geologi Pra-Kambium. Senyawa kimia yang bertalian dengan klorofil telah ditemukan dalam batuan yang telah berumur 1,1 miliar tahun yang lalu. Kenyataan ini menunjukkan bahwa organisme yang berfotosintesis telah lama ada. Diperkirakan makhluk hidup yang pertama merupakan sel sederhana yang menyerupai bakteri dan menyebar banyak di lautan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kehidupan yang pertama kali muncul dari lautan. Dan makhluk hidup ini diperkirakan berasal dari gabungan asam amino yang berbentuk dari gas-gas metana, hidrogen, amoniak, serta uap air yang banyak terdapatdi atmosfer pada saat permulaan timbulnya kehidupan akibat pengaruh radiasi sinar kosmos, listrik, dan halilintar. Sedangkan gas oksigen dan gas karbon dioksida tidak terdapat pada atmosfer saat ini. Akibat pengaruh lingkungan yang berbeda-beda, maka akan terbentuk tumbuhan bersel tunggal dan hewan bersel tunggal dan selanjutnya adalah terjadinya hewan dan tumbuhan sederhana yang lebih sempurna.

B.   Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup
Menurut suatu teori, organisme sekarang yang beraneka ragam macamnya adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Sedang yang dimaksud evolusi kehidupan yaitu suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan mungkin memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun. Teori tersebut menyebutkan bahwa organisme yang mula-mula ada di dunia berupa organisme bersel tunggal dan organisme ini berasal dari agregasi molekul-molekul yang ada.
Yang menjadi persoalan kemudian adalah bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme bersel tunggal tersebut sekarang berkembang menjadi organisme bersel banyak. Salah satu dari dugaan ini adalah demikian, Biosfer : suatu dunia kehidupan di bumi kita ini komponennya menjadi suatu subsistem. Maka sebagai suatu subsistem, organisme itu dibentuk oleh materi dan energi yang tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer berlaku hukum Termodinamika I dan Termodinamika II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut.
Hukum Termodinamika I : Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap, yang berubah hanya bentuknya. Contohnya : energi listrik berubah menjadi energi mekanik, energi mekanik berubah menjadi energi panas.
Hukum Termodinamika II : Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami penguraian ke arah yang paling tidak teratur.
Bertalian dengan hukum I dan II tersebut, organisme akan menjadi suatu jalur arus energi. Dalam tubuh organisme, energi akan mengalami sebagai suatu sistem kalau dibiarkan begitu saja maka organisme akan cenderung ke arah kerusakan yang paling parah. Tetapi sebaliknya, organisme sebagai suatu sistem akan mempertahankan diri dari perlakuan hukum tersebut. Organisme dapat mempertahankan diri dengan adanya kemampuan pelestarian diri atau self perpetuation dan kemampuan ini adalah bagian dari proses evolusi.
Perkembangan yang lain yaitu adanya suatu kerjasama antara organisme sehingga akan membentuk kalori. Dengan alasan yang sama pula terjadilah gejala perkembangan menuju ke arah pembentukan organisme bersel banyak. Kemudian berkembanglah apa yang dinamakan organisme bersel banyak yang seperti halnya organisme uniseluler, organisme multiseluler, dan berkembang lagi menjadi beraneka ragam organisasi lainnya.

C.   Perbedaan Makhluk Hidup dengan Benda Mati
Sifat-sifat umum yang dapat dipakai untuk membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati adalah :
·      Bentuk dan Ukuran : Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, sedangkan benda mati tidak.
·      Komposisi Kimia : Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu, yaitu terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang atau sulfur, fosfor, dan sedikit mineral sedangkan, benda mati komposisi kimianya tidak menentu.
·      Organisasi : Pada makhluk hidup terbentuk dari sel-sel yang membentuk jaringan yang akan menjadi sistem organ untuk proses hidup, sedangkan benda mati susunannya merupakan hasil dari unsur pokoknya.
·      Metabolisme : Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau pernafasan, sekresi, dan ekskresi, sedangkan benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut.
·      Iritabilitas : Pada makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan disekitarnya dan besarnya reaksi tak seimbang besarnya aksi sedangkan, benda mati reaksinya seimbang dengan aksi.
·      Reproduksi : Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk hidup itu menjadi banyak, sedangkan pada benda mati tidak.
·      Tumbuh dan Mempunyai Daur Hidup : Setiap makhluk hidup mempunyai proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup yang artinya melalui proses kelahiran, tumbuh, dan mati, sedangkan benda mati membesar karena pengaruh luar.
Tujuh hal diatas merupakan perbedaan yang umum antara makhluk hidup dengan benda mati, bukan kriteria untuk menetapkan apakah sesuatu itu merupakan makhluk hidup atau tidak. Untuk menetapkan bahwa sesuatu itu adalah makhluk hidup hanya diperlukan 3 hal dibawah ini :
·      Mampu mengadakan metabolisme termasuk respirasi.
·      Mampu mengadakan reaksi terhadap rangsangan dengan tujuan mempertahankan diri.
·      Mampu mengadakan pertumbuhan dan reproduksi.

1.    Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup yaitu suatu substansi zat yang dapat menjalankan proses kehidupan, ciri-cirinya :
a.    Dapat bergerak; pindah tempat maupun pergerakan bagian-bagian tubuhnya.
b.    Mempunyai fungsi metabolisme; meliputi : nutrisi (pengambilan zat-zat makanan dan sumber energi lain dari lingkungannya), respirasi (menguraikan zat-zat nutrisi itu sehingga memperoleh energi), sintesis (pembuatan molekul-molekul baru yang penting untuk hidup), ekskresi (pengeluaran zat yang sudah tidak diperlukan).
c.    Mempunyai fungsi mempertahankan jenisnya/hidupnya; meliputi : regulasi (mengatur keserasian proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup), reproduksi (tumbuh dan berkembang biak), adaptasi (menyesuaikan diri dengan lingkungannya), evolusi (perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang memakan waktu yang sangat lama).
d.   Peka terhadap rangsangan.
2.    Ciri-Ciri Benda Mati
Benda mati adalah substansi yang tidak menjalankan kehidupan, ciri-cirinya :
a.    Tidak dapat bergerak dan tidak dapat tumbuh.
b.    Tidak mempunyai fungsi metabolisme.
c.    Tidak mempunyai fungsi mempertahankan dirinya.
d.   Tidak peka terhadap rangsangan.
3.    Persamaan antara Makhluk-Makhluk Hidup
a.    Dari pelajaran mengenai sel, tampak adanya persamaan dasar pada semua makhluk hidup; sebuah sel yang sederhana yang merupakan nenek moyang yang sama bagi macam-macam bentuk kehidupan yang ada sekarang.
b.    Seleksi alam; suatu teori yang mengatakan bahwa adanya spesies baru berangsur-angsur berasal dari spesies sebelumnya melalui proses seleksi alam.
c.    Persamaan antara embrio-embrio; embrio adalah tanaman atau hewan muda pada tingkat perkembangan sebelum pengecambahan, penetesan, atau lahir.

D.   Perkembangan dan Variabilitas Makhluk Hidup
1.    Macam-Macam Pembelahan Sel
Unit kehidupan yang utuh terdiri dari inti sel yang berfungsi dalam pembelahan sel, sitoplasma yang berfungsi dalam mengadakan metabolisme, dan membran yang berfungsi dalam iritabilitas.
a.    Mitosis
Mitosis adalah proses pembelahan sel melalui tahapan-tahapan tertentu, atau bisa disebut sebagai pembelahan tak langsung. Sebelum dua sel anak terbentuk, didahului adanya perubahan-perubahan dalam inti sel.
Tahapan-tahapan dalam mitosis adalah :
·      Interphase; fase sel dalam keadaan dewasa terdapatnya semua kegiatan hidup, kecuali pembelahan sel, kromatin tampak sebagai butir-butir yang terbesar dalam inti sel, sedang sentrosom tampak di luar inti.
·      Prophase; sentrosom membelah menjadi dua (sentriole) dan bergerak berlawanan arah, kromatin berubah menjadi identik, disebut kromatoplasma yang disebut aster.
·      Metaphase; butir nukleolus tidak tampak lagi, pasangan kromosom menjadi pendek, menempatkan diri dalam bidang ekuator dengan sentriole sebagai kutub-kutubnya.
·      Anaphase; pasangan kromatin mulai memisahkan diri ke arah kutub yang saling berlawanan.
·      Telophase; masing-masing kromatid sudah benar-benar terpisah dari pasangannya dan sel mulai membelah diri menjadi dua sel yang identik, kromatid yang sebenarnya, kromatid nukleolus dan membran inti terbentuk kembali dan kembalilah sel seperti pada Interphase.
b.    Amitosis
Amitosis artinya pembelahan sel yang terjadi tanpa melalui tahapan-tahapan tertentu, atau biasa disebut pembelahan langsung. Cara pembelahan ini biasanya terjadi pada makhluk hidup sederhana.
Proses pembelahannya adalah sebagai berikut :
·      Terbentuk dinding baru pada sel dewasa dan inti sel mendekati dinding itu.
·      Inti membelah dua dan bergerak saling menjauhi.
·      Gerakan saling menjauhi itu diikuti oleh dinding sel.
·      Terbentuk dua sel anak yang akan berkembang menjadi dewasa dan membelah lagi seterusnya.
2.    Evolusi
Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi secara perlahan dan terus menerus dalam waktu yang sangat panjang. Adanya evolusi, selain dapat diketahui melalui penelitian fosil juga dapat diketahui melalui membandingkan kesempurnaan susunan tubuhnya.
Sejarah kehidupan di bumi berdasarkan penemuan fosil :
·      Zaman Azoikum; zaman sebelum ada kehidupan (±5 ribu juta tahun yang lalu).
·      Zaman Archozaikum (zaman purba); zaman pada saat keadaan bumi cukup dingin, ada benua, samudra, sungai, gunung (± 2-3,5 ribu juta tahun yang lalu).
·      Zaman Proterozoikum; zaman hidupnya binatang bersel satu atau protozoa (1000 juta tahun yang lalu).
·      Zaman Paleozoikum (zaman primer); Kambrium, Ordovisoin, Silurian, Devontan, Karboniveros, dan Permiran (± 200-600 juta tahun yang lalu).
·      Zaman Mesozoikum (zaman sekunder); Trias, Yuras, Kreta (± 230-135 juta tahun yang lalu).
·      Zaman Kenozonikum atau Nezoikum (zaman baru); Tertier dan Kuarter dimana terbagi menjadi Pleistosen, Deluvium, Holocen atau Aluvium (± 70 juta tahun yang lalu sampai sekarang).
Teori-teori evolusi menurut para ahli :
a.    Teori Lamarck
Lamarck merupakan ilmuwan Perancis yang pertama kali mengakui adanya evolusi. Ia juga orang yang pertama membagi biologi menjadi Botani dan Zoologi. Menurutnya, evolusi dikarenakan adanya adaptasi. Sifat-sifat yang baru di dapat dari pengaruh lingkungan kemudian diteruskan pada keturunannya.
b.    Teori Darwin
Dalam bukunya, Darwin mengemukakan dua teori pokok, yaitu : spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam.
c.    Teori Darwin-Weisman
Pada zaman Darwin belum diketahui tentang kromosom dan gen sebagai asal dari sifat keturunan. Weisman melengkapi teori Darwin dengan pernyataan : Evolusi merupakan masalah genetika, yaitu menyangkut masalah bagaimana diwariskannya gen-gen melalui sel-sel kelamin. Sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor genetika.
d.   Teori De Vries
Teorinya adalah bahwa peubahan-perubahan pada evolusi itu disebabkan oleh adanya mutasi dari gen. Mutasi adalah perubahan sempurna yang timbul dari gen yang mengakibatkan perubahan sifat pada keturunannya. Ia memadukan teorinya dengan teori Darwin menjadi sebagai berikut :
·      Organisme dengan ciri pembawaan yang baru tampak dengan segera. Ciri pembawaan yang baru ini merupakan hasil perubahan atau mutasi dari dalam gen.
·      Mutasi dapat membuat organisme terpengaruh ataupun tidak terpengaruh oleh lingkungan.
·      Sebagai hasil dari seleksi alam, organisme-organisme dengan mutasi yang baik kebanyakan dapat hidup lebih lama.
·      Sejak hasil mutasi dapat diturunkan, perubahan-perubahan diharapkan akan berlangsung terus dan spesies dengan sifat yang baru akan terus terbentuk.
Perpaduan teori Darwin dan De Vries inilah yang dapat diterima oleh biologi.











Bab III
Penutup

A.   Kesimpulan
Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1.    Kehidupan yang pertama kali muncul dari lautan. Makhluk hidup yang pertama merupakan sel sederhana yang menyerupai bakteri dan menyebar banyak di lautan.
2.    Sifat-sifat umum yang dapat dipakai untuk membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati adalah : bentuk dan ukuran, komposisi kimia, organisasi, metabolisme, iritabilitas, reproduksi, tumbuh dan daur ulang.
3.    Makhluk hidup mempunyai ciri sebagai berikut : dapat bergerak, mempunyai fungsi metabolisme, mempunyai fungsi mempertahankan hidupnya, dan peka terhadap rangsangan. Sedangkan ciri benda mati merupakan kebalikan dari ciri makhluk hidup.
4.    Pembelahan sel ada dua macam, yaitu : Mitosis atau pembelahan tak langsung, dan Amitosis atau pembelahan langsung.
5.    Sejarah kehidupan di bumi berdasarkan penemuan fosil dibagi menjadi enam zaman, yaitu : Zaman Azoikum, Zaman Archozaikum (zaman purba), Zaman Proterozoikum, Zaman Paleozoikum (zaman primer), Zaman Mesozoikum (zaman sekunder), dan Zaman Kenozonikum atau Nezoikum (zaman baru).



Daftar Pustaka

1.    Purnama, Heri. 1997. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
2.    Supatmo dan Abu Ahmadi. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar