Makalah
Ilmu Alamiah Dasar
Teori-Teori
Asal Mula Makhluk Hidup di Bumi
Disusun
oleh :
1. Lailasari
Merdekawati (11140305)
2. Lidya
Narulita Sari (11140306)
3. Linda
Noviana (11140307)
4. Pradipta
Ikhsan Mukhtiar (11140340)
5. Putri
Ningtyas Raharja (11140344)
6. Umi
Hartini (11140381)
STIE
BANK BPD JATENG
Semarang
2015/2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Ilmu Alamiah Dasar yang berjudul “Teori-Teori Asal Mula Makhluk Hidup di Bumi”
ini dengan tepat waktu.
Tak lupa kami haturkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini, baik itu berupa
bantuan moril atau materiil, terutama kepada Bapak Ir. Sutrisno, Msi. selaku
dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar kami.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi nilai tugas kelompok
mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang diberikan oleh Bapak Ir. Sutrisno, Msi.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, seperti kata pepatah “Tak Ada Gading yang Tak
Retak”. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu kami nantikan agar kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan lebih baik lagi di kemudian hari.
Demikian makalah ini kami susun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Penyusun
Daftar Isi
1. Kata
Pengantar ....... 1
2. Daftar
Isi ....... 2
3.
Bab I : Pendahuluan
A. Latar
Belakang ......... 3
B. Tujuan ................................................................................................... 4
C. Manfaat ....... 4
D. Rumusan
Masalah ....... 4
4.
Bab II : Pembahasan
A. Asal
Mula Kehidupan di Bumi ....... 5
B. Sejarah
Perkembangan Makhluk Hidup ............................................... 7
C. Perbedaan
Makhluk Hidup dengan Benda Mati ................................... 9
D. Perkembangan
dan Variabilitas Makhluk Hidup ..... 11
5.
Bab III : Penutup
A. Kesimpulan ..... 15
6. Daftar
Pustaka ..... 16
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Manusia
gemar mencari asal mula atau permulaan sesuatu. Bagimana makhluk hidup pertama
lahir masih merupakan misteri yang belum bisa diungkap para ilmuwan. Bagi para
ahli biologi, asal mula kehidupanlah yang menjadi objeknya, sehingga pernyataan
“apakah hidup” dan “darimanakah asalnya kehidupan” merupakan pertanyaan yang
selalu ada dari abad ke abad. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
muncullah teori-teori mengenai asal mula kehidupan.
Menurut
suatu teori, organisme sekarang yang beraneka ragam macamnya adalah hasil dari
proses evolusi kehidupan. Evolusi kehidupan yaitu suatu perubahan kehidupan
menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan
mungkin memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun. Teori-teori evolusi yang
dikemukakan para ahli jugadijadikan acuan dalam penentuan asal mula kehidupan.
Di
bumi ini terdapat makhluk hidup dan juga benda mati dimana keduanya mempunyai
ciri-ciri yang dapat dijadikan pembeda antara keduanya. Terdapat tujuh hal yang
secara umum dijadikan sebagai pembeda antara makhluk hidup dan benda mati.
Selain itu juga akan diuraikan mengenai perkembangan dan variabilitas makhluk
hidup untuk mengatahui bagaimana pembelahan sel itu terjadi.
Oleh
karena itu, melalui makalah ini akan disampaikan beberapa teori asal usul
kehidupan di bumi sebagai bahan kajian untuk mengenal lebih jauh sejarah awal
mula kehidupan di dunia, dengan harapan kita akan lebih memahami tentang asal
usul kehidupan di bumi.
B.
Tujuan
1. Memberikan
pengetahuan tentang asal mula kehidupan di bumi.
2. Menjelaskan
bagaimana sejarah perkembangan makhluk hidup.
3. Menerangkan
apa saja perbedaan antara makhluk hidup dengan benda mati.
4. Menjelaskan
perkembangan dan variabilitas makhluk hidup.
C.
Manfaat
1. Dapat
mengetahui asal mula kehidupan di bumi.
2. Dapat
mengetahui sejarah perkembangan makhluk hidup.
3. Dapat
mengetahui perbedaan antara makhluk hidup dengan benda mati.
4. Dapat
mengetahui perkembangan dan variabilitas makhluk hidup.
D.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
asal mula kehidupan di bumi?
2. Bagaimana
sejarah perkembangan makhluk hidup?
3. Apa
saja perbedaan makhluk hidup dengan benda mati?
4. Bagaimana
perkembangan dan variabilitas makhluk hidup?
Bab
II
Pembahasan
A.
Asal Mula Kehidupan di Bumi
Manusia
gemar mencari asal mula atau permulaan sesuatu. Bagi para ahli biologi, asal
mula kehidupanlah yang menjadi objeknya, sehingga pernyataan “apakah hidup” dan
“darimanakah asalnya kehidupan” merupakan pertanyaan yang selalu ada dari abad
ke abad.
Penemuan
dan catatan tentang fosil tidak dapat memberi petunjuk tentang asal mula
kehidupan, karena fosil-fosil tertua yang pernah ditemukan adalah
organisme-organisme yang rumit. Jadi para ahli biologi terpaksa memilih lagi
bermacam-macam petunjuk yang tidak langsung. Kemudian berdasarkan
anggapan-anggapan, disusun pemikiran mengenai asal mula kehidupan.
Anggapan-anggapan
tersebut diantaranya :
1. Angapan
yang kuno di dalam biologi dikemukakan oleh Aristoteles dengan teorinya Abiogenesis atau Generatio Spontanea yang menerangkan bahwa makhluk hidup dapat
muncul atau terjadi begitu saja dari benda mati atau secara spontan. Pada
pertengahan abad XVII, Leeuwenhoek berhasil mengamati dengan mikroskop
buatannya, benda-benda kecil yang aneh dalam setitik air yang diambil dari
tempat merendam jerami. Hal ini dapat menimbulkan anggapan bahwa makhluk hidup
dapat muncul begitu saja dari benda-benda mati. Teori Abiogenesis tentang asal
mula kehidupan ternyata tidak mendapat dukungan, karena adanya berbagai
pembuktian yang dilakukan oleh para ahli, seperti : Lazzaro Spallanzani dan Francesco
Redi yang berkebangsaan Italia dan Louis Pasteur yang berkebangsaan Perancis
yang mengemukakan paham Biogenesis.
2. Louis
Pasteur melakukan percobaan yang menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani,
dan memunculkan teori baru yaitu Omnevivum
ex ovo dan Omne ovum ex vivo,
yang artinya makhuk hidup itu berasal dari telur dan semua telur berasal dari
makhluk hidup. Kesimpulannya, “kehidupan dapat terjadi hanya karena telah ada
kehidupan sebelumnya”. Akan tetapi, teori ini belum dapat menerangkan asal mula
kehidupan di bumi, hanya dapat menjelaskan bagaimana perkembangan makhluk hidup
selanjutnya.
3. Pada
tahun 1893, Harold Urey, seorang ahli kimia dari University of Chicago
mengemukakan teori Urey. Ia
berpendapat bahwa suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul-molekul CH4
(metana), NH3 (amoniak), H2 dalam bentuk gas karena
pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi-radiasi sinar kosmos.
Unsur-unsur itu mengadakan reaksi kimia membentuk suatu asam amino yang
merupakan komponen penting dari protoplasma, sedang protoplasma merupakan
substansi dasar sel makhluk hidup. Teori Urey
dipandang sebagai dasar dari konsep tentang terjadinya makhluk hidup menurut
biologi modern. Harold Urey merupakan salah satu ilmuwan yang membuktikan teori
evolusi kimia.
4. Para
ahli juga banyak mempelajari tentang lapisan bumi serta batu-batunya untuk
mengetahui bagaimana dan kapan timbulnya makhluk hidup yang pertama di bumi.
Kira-kira 500 juta tahun yang lalu (periode Kambium) fosil banyak didapatkan
dalam batu endapan, tetapi endapan yang lebih tua dari periode kambium
mengandung sedikit sekali tanda-tanda kehidupan. Pada tahun 2965 suatu laporan
telah diterbitkan mengenai penemuan fosil pada batuan di Omtario Selatan yang
telah berumur 1,9 miliar tahun. Fosil mikroskopik ini yang berbentuk tongkat
dan bulat, jelas tampak seperti bentuk bakteri yang kita kenal sekarang.
Demikian pula ditemukan
lagi suatu organisme seperti bakteri dari endapan di Afrika Selatan yang telah
berumur 3,1 miliar tahun dan organisme ini diberi nama Eobacterion isolatum, dan ini merupakan kenyataan organisasi
biologi yang tertua dalam ciptaan geologi.
Rupanya fosil tertua
yang tgelah ditemukan berasal dari bakteri, tetapi bermacam-macam organisme
hidup lainnya terdapat juga catatan geologi Pra-Kambium. Senyawa kimia yang
bertalian dengan klorofil telah ditemukan dalam batuan yang telah berumur 1,1
miliar tahun yang lalu. Kenyataan ini menunjukkan bahwa organisme yang
berfotosintesis telah lama ada. Diperkirakan makhluk hidup yang pertama
merupakan sel sederhana yang menyerupai bakteri dan menyebar banyak di lautan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kehidupan yang pertama kali muncul dari
lautan. Dan makhluk hidup ini diperkirakan berasal dari gabungan asam amino
yang berbentuk dari gas-gas metana, hidrogen, amoniak, serta uap air yang
banyak terdapatdi atmosfer pada saat permulaan timbulnya kehidupan akibat
pengaruh radiasi sinar kosmos, listrik, dan halilintar. Sedangkan gas oksigen
dan gas karbon dioksida tidak terdapat pada atmosfer saat ini. Akibat pengaruh
lingkungan yang berbeda-beda, maka akan terbentuk tumbuhan bersel tunggal dan
hewan bersel tunggal dan selanjutnya adalah terjadinya hewan dan tumbuhan
sederhana yang lebih sempurna.
B.
Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup
Menurut
suatu teori, organisme sekarang yang beraneka ragam macamnya adalah hasil dari
proses evolusi kehidupan. Sedang yang dimaksud evolusi kehidupan yaitu suatu
perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang
perlahan-lahan dan mungkin memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun. Teori
tersebut menyebutkan bahwa organisme yang mula-mula ada di dunia berupa
organisme bersel tunggal dan organisme ini berasal dari agregasi
molekul-molekul yang ada.
Yang
menjadi persoalan kemudian adalah bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme
bersel tunggal tersebut sekarang berkembang menjadi organisme bersel banyak.
Salah satu dari dugaan ini adalah demikian, Biosfer : suatu dunia kehidupan di
bumi kita ini komponennya menjadi suatu subsistem. Maka sebagai suatu subsistem,
organisme itu dibentuk oleh materi dan energi yang tersedia dalam biosfer pula.
Karena dalam biosfer berlaku hukum Termodinamika I dan Termodinamika II, maka
organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut.
Hukum Termodinamika I :
Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap, yang berubah
hanya bentuknya. Contohnya : energi listrik berubah menjadi energi mekanik,
energi mekanik berubah menjadi energi panas.
Hukum Termodinamika II
: Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung
untuk mengalami penguraian ke arah yang paling tidak teratur.
Bertalian
dengan hukum I dan II tersebut, organisme akan menjadi suatu jalur arus energi.
Dalam tubuh organisme, energi akan mengalami sebagai suatu sistem kalau
dibiarkan begitu saja maka organisme akan cenderung ke arah kerusakan yang
paling parah. Tetapi sebaliknya, organisme sebagai suatu sistem akan
mempertahankan diri dari perlakuan hukum tersebut. Organisme dapat
mempertahankan diri dengan adanya kemampuan pelestarian diri atau self perpetuation dan kemampuan ini
adalah bagian dari proses evolusi.
Perkembangan
yang lain yaitu adanya suatu kerjasama antara organisme sehingga akan membentuk
kalori. Dengan alasan yang sama pula terjadilah gejala perkembangan menuju ke
arah pembentukan organisme bersel banyak. Kemudian berkembanglah apa yang
dinamakan organisme bersel banyak yang seperti halnya organisme uniseluler,
organisme multiseluler, dan berkembang lagi menjadi beraneka ragam organisasi
lainnya.
C.
Perbedaan Makhluk Hidup dengan Benda
Mati
Sifat-sifat
umum yang dapat dipakai untuk membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati
adalah :
· Bentuk
dan Ukuran : Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, sedangkan
benda mati tidak.
· Komposisi
Kimia : Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu, yaitu terdiri dari
unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang atau sulfur, fosfor,
dan sedikit mineral sedangkan, benda mati komposisi kimianya tidak menentu.
· Organisasi
: Pada makhluk hidup terbentuk dari sel-sel yang membentuk jaringan yang akan
menjadi sistem organ untuk proses hidup, sedangkan benda mati susunannya
merupakan hasil dari unsur pokoknya.
· Metabolisme
: Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau
pernafasan, sekresi, dan ekskresi, sedangkan benda mati tidak mengalami hal-hal
tersebut.
· Iritabilitas
: Pada makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan disekitarnya
dan besarnya reaksi tak seimbang besarnya aksi sedangkan, benda mati reaksinya
seimbang dengan aksi.
· Reproduksi
: Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk hidup itu menjadi
banyak, sedangkan pada benda mati tidak.
· Tumbuh
dan Mempunyai Daur Hidup : Setiap makhluk hidup mempunyai proses pertumbuhan
dan mempunyai daur hidup yang artinya melalui proses kelahiran, tumbuh, dan
mati, sedangkan benda mati membesar karena pengaruh luar.
Tujuh
hal diatas merupakan perbedaan yang umum antara makhluk hidup dengan benda
mati, bukan kriteria untuk menetapkan apakah sesuatu itu merupakan makhluk
hidup atau tidak. Untuk menetapkan bahwa sesuatu itu adalah makhluk hidup hanya
diperlukan 3 hal dibawah ini :
· Mampu
mengadakan metabolisme termasuk respirasi.
· Mampu
mengadakan reaksi terhadap rangsangan dengan tujuan mempertahankan diri.
· Mampu
mengadakan pertumbuhan dan reproduksi.
1. Ciri-Ciri
Makhluk Hidup
Makhluk hidup yaitu
suatu substansi zat yang dapat menjalankan proses kehidupan, ciri-cirinya :
a. Dapat
bergerak; pindah tempat maupun pergerakan bagian-bagian tubuhnya.
b. Mempunyai
fungsi metabolisme; meliputi : nutrisi (pengambilan zat-zat makanan dan sumber
energi lain dari lingkungannya), respirasi (menguraikan zat-zat nutrisi itu
sehingga memperoleh energi), sintesis (pembuatan molekul-molekul baru yang
penting untuk hidup), ekskresi (pengeluaran zat yang sudah tidak diperlukan).
c. Mempunyai
fungsi mempertahankan jenisnya/hidupnya; meliputi : regulasi (mengatur
keserasian proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup),
reproduksi (tumbuh dan berkembang biak), adaptasi (menyesuaikan diri dengan
lingkungannya), evolusi (perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya
melalui suatu proses yang memakan waktu yang sangat lama).
d. Peka
terhadap rangsangan.
2. Ciri-Ciri
Benda Mati
Benda mati adalah
substansi yang tidak menjalankan kehidupan, ciri-cirinya :
a. Tidak
dapat bergerak dan tidak dapat tumbuh.
b. Tidak
mempunyai fungsi metabolisme.
c. Tidak
mempunyai fungsi mempertahankan dirinya.
d. Tidak
peka terhadap rangsangan.
3. Persamaan
antara Makhluk-Makhluk Hidup
a. Dari
pelajaran mengenai sel, tampak adanya persamaan dasar pada semua makhluk hidup;
sebuah sel yang sederhana yang merupakan nenek moyang yang sama bagi
macam-macam bentuk kehidupan yang ada sekarang.
b. Seleksi
alam; suatu teori yang mengatakan bahwa adanya spesies baru berangsur-angsur
berasal dari spesies sebelumnya melalui proses seleksi alam.
c. Persamaan
antara embrio-embrio; embrio adalah tanaman atau hewan muda pada tingkat
perkembangan sebelum pengecambahan, penetesan, atau lahir.
D.
Perkembangan dan Variabilitas Makhluk Hidup
1. Macam-Macam
Pembelahan Sel
Unit kehidupan yang
utuh terdiri dari inti sel yang berfungsi dalam pembelahan sel, sitoplasma yang
berfungsi dalam mengadakan metabolisme, dan membran yang berfungsi dalam
iritabilitas.
a. Mitosis
Mitosis adalah proses pembelahan
sel melalui tahapan-tahapan tertentu, atau bisa disebut sebagai pembelahan tak
langsung. Sebelum dua sel anak terbentuk, didahului adanya perubahan-perubahan
dalam inti sel.
Tahapan-tahapan dalam
mitosis adalah :
· Interphase;
fase sel dalam keadaan dewasa terdapatnya semua kegiatan hidup, kecuali
pembelahan sel, kromatin tampak sebagai butir-butir yang terbesar dalam inti
sel, sedang sentrosom tampak di luar inti.
· Prophase;
sentrosom membelah menjadi dua (sentriole) dan bergerak berlawanan arah, kromatin
berubah menjadi identik, disebut kromatoplasma yang disebut aster.
· Metaphase;
butir nukleolus tidak tampak lagi, pasangan kromosom menjadi pendek,
menempatkan diri dalam bidang ekuator dengan sentriole sebagai kutub-kutubnya.
· Anaphase;
pasangan kromatin mulai memisahkan diri ke arah kutub yang saling berlawanan.
· Telophase;
masing-masing kromatid sudah benar-benar terpisah dari pasangannya dan sel
mulai membelah diri menjadi dua sel yang identik, kromatid yang sebenarnya,
kromatid nukleolus dan membran inti terbentuk kembali dan kembalilah sel
seperti pada Interphase.
b. Amitosis
Amitosis artinya
pembelahan sel yang terjadi tanpa melalui tahapan-tahapan tertentu, atau biasa
disebut pembelahan langsung. Cara pembelahan ini biasanya terjadi pada makhluk
hidup sederhana.
Proses pembelahannya
adalah sebagai berikut :
· Terbentuk
dinding baru pada sel dewasa dan inti sel mendekati dinding itu.
· Inti
membelah dua dan bergerak saling menjauhi.
· Gerakan
saling menjauhi itu diikuti oleh dinding sel.
· Terbentuk
dua sel anak yang akan berkembang menjadi dewasa dan membelah lagi seterusnya.
2. Evolusi
Evolusi adalah proses
perubahan yang terjadi secara perlahan dan terus menerus dalam waktu yang
sangat panjang. Adanya evolusi, selain dapat diketahui melalui penelitian fosil
juga dapat diketahui melalui membandingkan kesempurnaan susunan tubuhnya.
Sejarah kehidupan di
bumi berdasarkan penemuan fosil :
· Zaman
Azoikum; zaman sebelum ada kehidupan
(±5 ribu juta tahun yang lalu).
· Zaman
Archozaikum (zaman purba); zaman pada
saat keadaan bumi cukup dingin, ada benua, samudra, sungai, gunung (± 2-3,5
ribu juta tahun yang lalu).
· Zaman
Proterozoikum; zaman hidupnya
binatang bersel satu atau protozoa (1000 juta tahun yang lalu).
· Zaman
Paleozoikum (zaman primer); Kambrium, Ordovisoin, Silurian, Devontan, Karboniveros, dan Permiran
(± 200-600 juta tahun yang lalu).
· Zaman
Mesozoikum (zaman sekunder); Trias, Yuras, Kreta (± 230-135
juta tahun yang lalu).
· Zaman
Kenozonikum atau Nezoikum (zaman baru); Tertier
dan Kuarter dimana terbagi menjadi Pleistosen, Deluvium, Holocen atau Aluvium (± 70 juta tahun yang lalu
sampai sekarang).
Teori-teori evolusi
menurut para ahli :
a. Teori
Lamarck
Lamarck merupakan ilmuwan Perancis yang
pertama kali mengakui adanya evolusi. Ia juga orang yang pertama membagi
biologi menjadi Botani dan Zoologi. Menurutnya, evolusi dikarenakan adanya
adaptasi. Sifat-sifat yang baru di dapat dari pengaruh lingkungan kemudian
diteruskan pada keturunannya.
b. Teori
Darwin
Dalam bukunya, Darwin mengemukakan dua
teori pokok, yaitu : spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang
hidup di masa lampau, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam.
c. Teori
Darwin-Weisman
Pada zaman Darwin belum diketahui
tentang kromosom dan gen sebagai asal dari sifat keturunan. Weisman melengkapi
teori Darwin dengan pernyataan : Evolusi merupakan masalah genetika, yaitu
menyangkut masalah bagaimana diwariskannya gen-gen melalui sel-sel kelamin.
Sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi evolusi adalah gejala seleksi
alam terhadap faktor genetika.
d. Teori
De Vries
Teorinya adalah bahwa peubahan-perubahan
pada evolusi itu disebabkan oleh adanya mutasi dari gen. Mutasi adalah
perubahan sempurna yang timbul dari gen yang mengakibatkan perubahan sifat pada
keturunannya. Ia memadukan teorinya dengan teori Darwin menjadi sebagai berikut
:
· Organisme
dengan ciri pembawaan yang baru tampak dengan segera. Ciri pembawaan yang baru
ini merupakan hasil perubahan atau mutasi dari dalam gen.
· Mutasi
dapat membuat organisme terpengaruh ataupun tidak terpengaruh oleh lingkungan.
· Sebagai
hasil dari seleksi alam, organisme-organisme dengan mutasi yang baik kebanyakan
dapat hidup lebih lama.
· Sejak
hasil mutasi dapat diturunkan, perubahan-perubahan diharapkan akan berlangsung
terus dan spesies dengan sifat yang baru akan terus terbentuk.
Perpaduan teori Darwin dan De Vries inilah yang
dapat diterima oleh biologi.
Bab
III
Penutup
A.
Kesimpulan
Dari
uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kehidupan
yang pertama kali muncul dari lautan. Makhluk hidup yang pertama merupakan sel
sederhana yang menyerupai bakteri dan menyebar banyak di lautan.
2. Sifat-sifat
umum yang dapat dipakai untuk membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati
adalah : bentuk dan ukuran, komposisi kimia, organisasi, metabolisme,
iritabilitas, reproduksi, tumbuh dan daur ulang.
3. Makhluk
hidup mempunyai ciri sebagai berikut : dapat bergerak, mempunyai fungsi
metabolisme, mempunyai fungsi mempertahankan hidupnya, dan peka terhadap
rangsangan. Sedangkan ciri benda mati merupakan kebalikan dari ciri makhluk
hidup.
4. Pembelahan
sel ada dua macam, yaitu : Mitosis atau pembelahan tak langsung, dan Amitosis
atau pembelahan langsung.
5. Sejarah
kehidupan di bumi berdasarkan penemuan fosil dibagi menjadi enam zaman, yaitu :
Zaman Azoikum, Zaman Archozaikum (zaman purba), Zaman Proterozoikum, Zaman Paleozoikum (zaman primer), Zaman Mesozoikum (zaman sekunder), dan Zaman Kenozonikum atau Nezoikum (zaman baru).
Daftar Pustaka
1. Purnama,
Heri. 1997. Ilmu Alamiah Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
2. Supatmo
dan Abu Ahmadi. 2008. Ilmu Alamiah Dasar.
Cetakan ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar